Harga Kebutuhan Pokok Pekan ini di Seputaran Pasar Bireuen : Beras Rp.........Minyak Goreng Rp.......Gula Pasir Rp.........Cabe Merah Rp.........Bawang Merah Rp........Bawang Putih Rp...........

Sabtu, 19 Oktober 2013

Daftar Usulan THL TBPP Berkinerja Baik Tahun 2014


Asalammualaim wr wb

Berikut ini daftar nama - nama THL TBPP Kabupaten Bireuen yang berkinerja baik.

Mohon datanya dilihat, Apabila Apa Kesahalan sampaikan kepada kami untuk di koreksi

Klik Disini
[ Read More.. ]

Rabu, 27 Maret 2013

Arti Kebersamaan Dalam Organisasi

Kata "Kebersamaan" terasa begitu familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi. Tapi terkadang individu didalam kelompok tersebut tidak tahu atau bahkan melalaikan arti makna dari kebersamaan. Mengapa rasa kebersamaan begitu penting dalam sebuah organisasi, ikatan, group atau komunitas? Kata "Kebersamaan" memiliki makna sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa. 


Kebersamaan memiliki 4 unsur yang harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yang tergabung didalamnya:

1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dg lancar.

2. Tidak Egois
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia itu adalah "makhluk egois". Apapun yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang dikeluarkan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi, bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mereka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan bersama.

3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yang terlibat tidak memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finansial lebih beruntung, untuk menekan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya. Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang terkotak-kotak.

4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dalam sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yang bisa berbeda-beda. Ada yang menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu. yang punya finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi, sementara yang memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkorban dan jangan pernah itung-itungan.

Jika setiap individu dalam sebuah organisasi memahami dan terus belajar untuk memenuhi 4 unsur diatas, maka lambat laun organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid di kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan terus bertumbuh, akan sangat membantu proses perubahan diri
[ Read More.. ]

Jumat, 15 Maret 2013

SBY Beri Tunjangan Jabatan PNS Penyuluh Pertanian Hingga Rp 1,5 Juta/Bulan


Jakarta - Di tengah kondisi produk pertanian yang terus menurun, Presiden SBY berusaha menggenjot produksi. Salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan tunjangan jabatan untuk PNS penyuluh pertanian Rp 300 ribu-1,5 juta per bulan.

Tunjangan jabatan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2013 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, dan Pengawas Mutu Pakan yang diterbitkan 1 Maret 2013.

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Jumat (15/3/2013), tunjangan jabatan diberikan kepada PNS yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, dan Pengawas Mutu Pakan.
"Pemberian tunjangan jabatan dihentikan apabila PNS yang bersangkutan diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau karena hal lain yang mengakibatkan pemberian tunjangan dihentikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," demikian bunyi Pasal 5 Peaturan Presiden Nomor 16 Tahun 2013 itu.

Lewat terbitnya Perpres No.16/2013 ini, maka SBY sekaligus mencabut dan menyatakan tidak berlaku Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2007

Adapun besaran tunjangan jabatan fungsional Penyuluh Pertanian sesuai Lampiran I Perpres tersebut:
 



Ø  Penyuluh Pertanian Utama Rp 1.500.000;
Ø  Penyuluh Pertanian Madya Rp 1.260.000;
Ø  Penyuluh Pertanian Muda Rp 960.000;
Ø  Penyuluh Pertanian Pertama Rp 540.000;
Ø  Penyuluh Pertanian Penyelia Rp 780.000,
Ø  Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan Rp 450.000;
Ø  Penyuluh Pertanian Pelaksana Rp 360.000;
Ø  Penyuluh pertanian Pelaksana Pemula Rp 300.000.
Untuk tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan: 
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Madya Rp 1.140.000;
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Muda Rp 870.00;
Ø  Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan Pertama Rp 510.000;
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Penyelia Rp 660.000;
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan Rp 450.000;
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Rp 360.000;
Ø  Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pelaksana Pemula Rp 300.000.

Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Benis Tanaman Madya Rp 1.200.000; Pengawas Benis Tanaman Muda Rp 900.00; Pengawas Benih Tanaman Pertama Rp 540.000; Pengawas Benih Tanaman Penyelia Rp 720.000; Pengawas Benih Tanaman Pelaksana Lanjutan Rp 450.000; Pengawas Benih Tanaman Pelaksana Rp 360.000; dan Pengawas Benih Tanaman Pelaksana Pemula Rp 300.000.

Besarnya Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak Madya Rp 1.200.000; Pengawas Bibit Ternak Muda Rp 900.000; Pengawas Bibit Ternak Pertama Rp 540.000; Pengawas Bibit Ternak Penyelia Rp 720.000; Pengawas Bibit Ternak Pelaksana Lanjutan Rp 450.000; dan Pengawas Bibit Ternak Pelaksana Rp 360.000.
Tunjangan Jabatan Medik Veteriner Utama Rp 1.560.000; Medik Veteriner Madya Rp 1.350.000; Medik Veteriner Muda Rp 1.080.000; dan Medik Veteriner Pertama Rp 540.000.
Tunjangan Jabatan Paramedik Veteriner Penyelia Rp 810.000; Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan Rp 480.000; Paramedik Veteriner Pelaksana Rp 360.000; dan Paramedik Veteriner Pelaksana Pemula Rp 300.000.
Sedangkan Tunjangan Jabatan Pengawas Mutu Pakan Madya Rp 1.200.000; Pengawas Mutu Pakan Muda Rp 900.000; Pengawas Mutu Pakan Pertama Rp 540.000; Pengawas Mutu Pakan Penyelia Rp 720.000; Pengawas Mutu Pakan Pelaksana Lanjutan Rp 450.000; Pengawas Mutu Pakan Pelaksana Rp 360.000; dan Pengawas Mutu Pakan Pelaksana Pemula Rp 300.000.


Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/03/15/192540/2195496/4/sby-beri-tunjangan-jabatan-pns-penyuluh-pertanian-hingga-rp-15-juta-bulan





[ Read More.. ]

Selasa, 12 Maret 2013

Seorang Pria Buka Sekolah Jurusan Budidaya Ganja

Seorang warga Maine, Amerika Serikat (AS), telah menanam ganja selama 30 tahun. Kini, pria itu membuka sekolah cara menanam ganja berkualitas obat. Seperti apa?
Di bawah hukum ganja obat Maine, pasien terdaftar, pengasuh dan apotek bisa secara legal menanam ganja di rumah. Kelas pertama diselenggarakan pada awal April di Portland, Maine, dan berhasil menarik 15 mahasiswa yang kebanyakan terdaftar sebagai pasien medis ganja yang ingin menanam ganja sendiri untuk mengobati gejala medis. Mahasiswa ini tak ingin membayar ratusan ribu rupiah untuk membeli ganja di pengasuh atau apotek berlisensi.
"Ada kebutuhan sangat besar (pengetahuan), dan beberapa orang tak yakin di mana mendapatkannya,” kata Logan seperti dikutip pressherald.com.  Kelas kedua Logan dijadwalkan pada 7 Mei di Auburn, Maine. Ia berharap mahasiswanya kan berlipat ganda dibanding kelas pertama. Biaya kelas tiga jam itu sebesar US$59-79 (Rp510.000-Rp680.000) untuk siswa, warga senior dan veteran.
Untuk menghindari masalah dengan pihak berwenang, Logan menggunakan kemangi dan tanaman legal lain menggantikan ganja ketika mendemonstrasikan teknik penanaman di kelas. Toko tamanan indoor di Portland, HTG Supply, menyediakan peralatannya.
Di Maine, kartu pendaftaran telah diterbitkan untuk 982 pasien medis ganja, salah satunya adalah Logan. Ia legal secara hukum menggunakan obat itu selama bertahun-tahun untuk mengurangi rasa sakit akibat kecelakaan skydiving pada 1996. "Karena hal ini, orang-orang akan mengatakan, ‘Wow, mungkin ada sesuatu yang lebih dari sekadar ganja’,” kata Logan. "Saya rasa, orang akan melihat betapa menakjubkannya daun ganja," tutupnya.

[ Read More.. ]

Jumat, 25 Januari 2013

EXPEDISI KE KEBUN APEL ACEH TENGAH


Tanggal 6 Januari 2013 Kami Rombonga Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen berangkat Menuju ke Aceh Tengah. Tujuan Utama Kami adalah Kebun yang ada di Kecamatan Lingge Desa Despot. kami berangkat dari Bireuen Ke Aceh Tengah Jam 07.00 wib sungguh persiapan yang cukup Pagi kami berharap bisa sampai ke kebun apel lebih awal dan bisa menikmati panorama alam kebun apel yang sejuk dan asri, perjalan yang jauh dan melelahkan kami sampai di Kota Takengon Jam 11.30 WIB disana rombongan kami istirahat sebentar dan membeli nasi bungkus yang rencananya kami bisa sampai ke Tujuan dengan cepat dan bisa menikmati nasi bunksus dengan panorama alam kebun apel yang mengasyikkan. setelah membeli Nasi bungkus dan rehat kopi di kota Takengon Bus yang membawa kami memutar ke selatan menuju ke Pegasing sesampai di pegasing Bus berhenti dan naik seorang pemandu yang akan membawa kami ke kebun Apel, Bus Melanjutkan Perjalan perjalan dari Pegasing ke Lingge sungguh perjalan yang mendebarkan, kenapa mendebarkab? karena jalan menuju ke Lingge sangat sempit dan sisi Kanan Jalan teradapat Jurang yang sangat dalam. selain jurang yang sagat dalam jalan juga penuh dengan tikungan tajam, 2 – 3 penumpang Bus sampai muntah – muntah. memasuki Kecamatan Lingge Bus Putar Haluan ke arah Timur memasuki jalan desa yang sempit pertama kami harus melewati jembatan kayu sempit dan ada beberapa lubang disisi kanan jembatan, beberapa penumpang dari turun mengecek kondisi jembatan. setelah mengecek kondisi jembatan yang baru bus melewati jembatan tersebut beberapa puluh meter dari jempatan bus harus mendaki yang cukup tinggi dengan kondisi jalan berbatu  dan rusak,,,Sopir Bus harus extra hati – hati. kemudian bus melanjuti perjalan hingga tiba pada sebuah tikungan dengan jalan yang mendaki,,,,,akhirnya Sang Sopir menyerah kamipun menyerah dengan melihat jalan yang cukup mendaki kami tidak bisa ambil resiko, kemudian kami menanyakan pada masyarakat di sekitar : mereka menjawab kebun Apel masih harus menempuh perjalan 2 KM lagi dengan jalan yang cukup mendaki, mereka bilang kalau BUS kemukinan tidak bisa lewat yang bisa melewati kesana hanya mobil – mobil tertentu yang bisa melewati medan berat seperti double cabin dan sejenisnya. akhirnya kami kecewa perjalan ke kebun apel tidak kesampaian, kami harus berbalik arah andai Pemerintah Aceh Teungah Membangun Akses Jalan Menuju Kebun Apel Pasti akan ramai yang berkunjung kesanan, ini merupakan daya tarik wisata yang baru di Aceh tengah. baik lah teman – teman walau kami tidak sampai kebun apel saya akan mengulas sidkit kutipan yang membahas kebun Apel di Aceh Tengah

Kutipan : http://www.ciputraentrepreneurship.com/
Awalnya banyak pihak pesimistis terhadap usaha Siswanto (51) membudidayakan apel di Aceh Tengah, negeri yang lebih dikenal sebagai lumbung kopi. Tapi penduduk Kampung Despot Linge, Kecamatan Linge, Aceh Tengah ini tetap optimistis bahwa apel juga cocok dikembangkan di negeri berhawa sejuk itu. Kini, keyakinannya terbukti. Sekali panen apel, ia bisa meraup omzet Rp 8 juta.
Beberapa jenis apel, di antaranya apel manalagi, ana, rome beauty, australi, dan wangling, kini tumbuh subur di kebun Siswanto yang berada di belakang rumahnya. 
Apel dari kebun Pak Sis--demikian ia biasa disapa--kini laris manis. Bahkan banyak warga yang sengaja menunggu-nunggu kapan jadwal panen. Saat panen tiba, pengunjung dipersilakan Pak Sis memetik sendiri apel yang ranum dari pohonnya. Mirip di Taman Buah Mekarsari, Jawa Barat. Tapi jika hendak dibawa pulang, Pak Sis membanderol apelnya dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.
Kini konsumen apel Pak Sis bukan cuma dari Aceh Tengah, tetapi banyak juga yang berasal dari daerah lain. “Untuk kebun apel yang ada sekarang, sekali panen bisa menghasilkan duit sekitar Rp 8 juta. Tapi kendala yang kami hadapi saat ini adalah akses jalan kemari yang belum begitu bagus,” ungkap Siswanto seperti dikutip dari Serambi Indonesia.
Di tengah keterpakuan masyarakat Dataran Tinggi Gayo yang hanya mengandalkan tanaman kopi sebagai komoditas primadona, Pak Sis telah membuktikan bahwa budidaya apel pun bisa mendatang banyak duit di kabupaten berhawa sejuk ini.
Apel benar-benar telah menyumbangkan kesejahteraan bagi suami Sri Suyati ini. Ia sudah bisa membeli dua mobil. Tidak lagi hidup menumpang karena sudah mampu membangun rumah sendiri. “Kami sekeluarga juga bisa pulang pergi ke kampung halaman di Malang,” ujarnya.
Dari namanya, mudah ditebak kalau Siswanto bukan asli Aceh. Ia berasal dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tapi Aceh adalah “tanah air” kedua baginya. Pak Sis sekeluarga awalnya menjadi transmigran di Despot Linge, Aceh Tengah pada 1995. Tapi saat eskalasi konflik berkecamuk menjelang akhir ‘90-an, ia terpaksa eksodus dari Aceh tahun 2000.

Pak Sis memboyong keluarganya ke tanah kelahirannya di Malang, Jawa Timur. Semua harta benda, termasuk kebun kopi dan rumah, terpaksa ia jual murah untuk ongkos pulang ke Jawa. Ia tak ingin menjadi korban konflik yang saat itu semakin tak tentu arah.

Sesampai di Malang, Pak Sis justru tak betah. Soalnya, bangun pagi cuma lihat dinding rumah tetangga. Kondisi itu hampir lima tahun dirasakan, lalu ia putuskan untuk kembali ke Aceh Tengah.
Ketika di Aceh diberlakukan darurat sipil, pada saat itulah, September 2004, Siswanto kembali ke Gayo bersama keluarganya. “Awal kedatangan kami yang kedua ke Despot Linge ini, saya dan keluarga menumpang lantaran tak punya rumah. Memulai hidup baru harus merintis lagi dari nol. Sambil menggarap kebun kopi, saya berjualan sayur dan pisang,” kenangnya.

Pria berkumis tebal ini juga coba-coba menanam apel. Awalnya hanya empat batang bibit apel yang ia bawa dari Malang. Setelah tampak tumbuh subur, barulah ditambah Pak Sis beberapa batang lagi. “Dengan modal pertama 16 batang apel, sekarang saya sudah punya lahan sekitar 1,5 hektare yang seluruhnya ditanami apel berbagai jenis,” kata Pak Sis.     

Tantangan terberat yang dia rasakan awalnya adalah sikap pesimis para tetangganya yang menganggap budidaya apel Pak Sis bakal berbuah kesia-siaan. Maklum, Gayo bukan Jepang, juga bukan Virginia atau Seattle di mana apel bisa hidup subur dan berbuah. Pak Sis hanya punya satu teori, kalau di Malang yang berhawa sejuk apel bisa berbuah, mengapa tidak jika ditanam di Takengon yang juga sejuk?
Tapi Pak Sis pernah sedih karena beberapa warga yang dia beri bibit apel, justru menjadikannya sebagai tanaman pagar karena menganggap tak bakal berbuah.  Kini anggapan itu terbantah. Pohon-pohon apel di belakang rumah Pak Sis mulai menghasilkan rupiah sebagai hasil penjualan apel miliknya. “Apel ini mulai banyak produksinya tahun 2008. Sampai sekarang terus berbuah. Dalam setahun dua kali panen,” katanya.
Kini Pak Sis menambah lagi 1,5 hektare luasan kebun apelnya. Sementara itu, puluhan pohon apel yang tumbuh subur di belakang rumahnya telah mendongkrak ekonomi keluarga Pak Sis, sehingga ia menjadi terkenal. “Ibu Bupati Aceh Tengah pernah datang kemari untuk membeli apel dari kebun saya,” ungkap Pak Sis.
Selain berkebun apel, ia juga memiliki kebun kopi. “Sekarang kebun kopi saya ada tiga hektare. Ditambah lagi dengan kebun apel yang baru ditanami seluas 1,5 hektare,” ujar Siswanto.
[ Read More.. ]

Rabu, 23 Januari 2013

Kontrak Kerja THL TBPP Tahun 2013

Setelah Lama Menunggu Akhirnya Draf Kontrak untuk THL TBPP Angkatan I, II dan III Keluar Juga

Berikut ini Draf Kontrak Kerja Format MS.Word :

Draf Kontrak Kerja Untuk THL Donwload

Draf Kontrak Kerja Untuk P2K Donwload
[ Read More.. ]

Minggu, 13 Januari 2013

QUISIONER FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERTARIKAN PETANI PADA USAHA BUDIDAYA KAKAO

Bagi Yang Membutuhkan Quisioner kakao ini ada, Tinggal Sedot aja....

Donload Quisioner :  Disini
[ Read More.. ]
x

join to my fans at facebook