Teknis Mengecor Tanaman Cabe
Artikel tentang teknis mengocor tanaman cabai sebenarnya bukanlah hal
yang baru dan asing bagi petani cabai. Tulisan ini hanya saya tujukan
kepada para petani cabai yang baru saja memulai usahanya atau para
petani cabai yang belum tepat dalam melakukan pengocoran pupuk pada
tanamannya.
Teknis mengocor tanaman cabai merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik. Pada budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik tentu kita kesulitan dalam mengaplikasi pupuk susulan karena adanya mulsa yang menghalangi kita dalam membuat lobang pupuk. Oleh karena itu pengocoran ini perlu kita lakukan untuk memberikan pupuk susulan pada lahan cabai yang menggunakan mulsa plastik.
Teknis pengocoran tanaman cabai saya katakan penting karena juga akan mempengaruhi sistem kesehatan tanaman cabai tersebut. Dengan teknis pengocoran yang kurang tepat bisa jadi pemicu timbulnya penyakit layu pada tanaman cabai kita. Banyak dari petani cabai kita yang asal-asalan dalam pengaplikasihan pupuk susulan melalui pengocoran.
Inti utama dari masalah pengocoran ini adalah bagaimana kita mensiasati agar cairan larutan pupuk yang kita kocorkan tidak mengenai pangkal batang tanaman cabai kita. Usahakan larutan pupuk tersebut berjarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Alasannya adalah jika kita mengocor tanaman cabai pada pangkal batang justru akan melukai batang tanaman cabai tersebut. Seperti kita ketahui bahwa pupuk terutama Nitrogen bersifat panas dan akan melukai tanaman jika dosis terlalu banyak. Selain itu cara tersebut juga kurang efektif karena bagian akar yang menyerap unsur hara adalah ujung-ujung akar tanaman yang berjarak sampai lebih dari 20 cm dari pangkal batang cabai.
Secara teknis pengocoran yang tepat bisa dilakukan dengan cara menggunakan corong yang ujungnya disambung dengan selang plastik sepangjang 20-30 cm. Kemudian ujung selang tersebut dimasukkan kedalam mulsa sampai berjarak sekitar 10 cm dari pangkal tanaman cabai. Kemudian larutan pupuk tersebut kita siramkan pada corong tersebut sehingga larutan akan meluncur dari corong keujung selang yang yang berada dalam mulsa tersebut.
Adapun jenis pupuk dan berapa dosis pupuk yang tepat untuk kita gunakan dalam pengocoran tanaman cabai tersebut sifatnya relatif atau terserah anda. Tetapi kalau boleh saya menyarankan gunakan pupuk NPK yang mudah larut dalam air (Jangan gunakan NPK Pelangi untuk pengocoran). Jika anda ingin pupuk bersubsidi gunakanlah NPK Ponska jika anda menginginkan pupuk buatan luar negeri gunakan NPK Mutiara, NPK dari Hidro Karate ataupun NPK BASF yang tentunya harganya jauh lebih mahal. Untuk konsentrasi penggunaanya juga terserah anda yang penting jangan terlalu pekat maksimal 10 gr/ liter air.
Demikian sedikit tulisan tentang teknis cara mengocor tanaman cabai yang tepat, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu saya harapkan silahkan isikan pada kolom komentar. Trimakasih.
Teknis mengocor tanaman cabai merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik. Pada budidaya tanaman cabai menggunakan mulsa plastik tentu kita kesulitan dalam mengaplikasi pupuk susulan karena adanya mulsa yang menghalangi kita dalam membuat lobang pupuk. Oleh karena itu pengocoran ini perlu kita lakukan untuk memberikan pupuk susulan pada lahan cabai yang menggunakan mulsa plastik.
Teknis pengocoran tanaman cabai saya katakan penting karena juga akan mempengaruhi sistem kesehatan tanaman cabai tersebut. Dengan teknis pengocoran yang kurang tepat bisa jadi pemicu timbulnya penyakit layu pada tanaman cabai kita. Banyak dari petani cabai kita yang asal-asalan dalam pengaplikasihan pupuk susulan melalui pengocoran.
Inti utama dari masalah pengocoran ini adalah bagaimana kita mensiasati agar cairan larutan pupuk yang kita kocorkan tidak mengenai pangkal batang tanaman cabai kita. Usahakan larutan pupuk tersebut berjarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Alasannya adalah jika kita mengocor tanaman cabai pada pangkal batang justru akan melukai batang tanaman cabai tersebut. Seperti kita ketahui bahwa pupuk terutama Nitrogen bersifat panas dan akan melukai tanaman jika dosis terlalu banyak. Selain itu cara tersebut juga kurang efektif karena bagian akar yang menyerap unsur hara adalah ujung-ujung akar tanaman yang berjarak sampai lebih dari 20 cm dari pangkal batang cabai.
Secara teknis pengocoran yang tepat bisa dilakukan dengan cara menggunakan corong yang ujungnya disambung dengan selang plastik sepangjang 20-30 cm. Kemudian ujung selang tersebut dimasukkan kedalam mulsa sampai berjarak sekitar 10 cm dari pangkal tanaman cabai. Kemudian larutan pupuk tersebut kita siramkan pada corong tersebut sehingga larutan akan meluncur dari corong keujung selang yang yang berada dalam mulsa tersebut.
Adapun jenis pupuk dan berapa dosis pupuk yang tepat untuk kita gunakan dalam pengocoran tanaman cabai tersebut sifatnya relatif atau terserah anda. Tetapi kalau boleh saya menyarankan gunakan pupuk NPK yang mudah larut dalam air (Jangan gunakan NPK Pelangi untuk pengocoran). Jika anda ingin pupuk bersubsidi gunakanlah NPK Ponska jika anda menginginkan pupuk buatan luar negeri gunakan NPK Mutiara, NPK dari Hidro Karate ataupun NPK BASF yang tentunya harganya jauh lebih mahal. Untuk konsentrasi penggunaanya juga terserah anda yang penting jangan terlalu pekat maksimal 10 gr/ liter air.
Demikian sedikit tulisan tentang teknis cara mengocor tanaman cabai yang tepat, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu saya harapkan silahkan isikan pada kolom komentar. Trimakasih.