Potensi
jamur Trichoderma, SP sebagai agensi pengendali hayati sudah tidak
terbantahkan. Beberapa penyakit tanaman sudah dapat dikendalikan dengan
aplikasi jamur Trichoderma, SP diantara adalah busuk pangkal batang pada
tanaman panili yang disebabka oleh jamur Fusarium, SP Jamur Akar Putih (JAP)
yang menyerang tanaman tanaman lada dan karet dan beberapa penyakit terbawa
tanah (soil borne) lainya.
Potensi
jamur Trichoderma sebagai jamur antogonis yang bersifat preventif terhadap serangan
penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas digunakan oleh petani daalam usaha
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). disamping karakternya sebagai
antagonis diketahui pula bahwa Trichoderma, SP Juga berfungsi sebagai
decomposer dalam pembuata pupuk organik. Aplikasi jamur Trichoderma pada
pembibitan tanaman guna mengantisipasi serangan OPT sedini mungkin membuktikan
bahwa tingkat kesadaran petani akan arti penting perlindungan preventif
perlahan telah tumbuh.
Penggunaan jamur Trichoderma secara
luas dalam usaha pengendalian OPT perlu disebarluaskan lebih lanjut agar petani
– petani Idonesia dapat memproduksi jamur Trichoderma secara mandiri.
Diharapkan setelah mengetahui langkah – langkah perbanyakan massal jamur
Trichoderma, petani dapat mempraktekkan dan mengaplikasikannya.
Berikut dijelaskan langkah – langkah
perbanyak massal jamur Trichoderma yang dengan mudah dilakukan oleh petani.
Alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk perbanyak massal jamur Trichoderma adalah :
Alat
:
1. Dandang
Sabluk
2. Kompor
Gas/ Kompor Minyak
3. Bak
Plastik
4. Plastik
Meteran (Dijual dalam bentuk lembaran)
5. Entong
Kayu
Bahan
:
1. Sekam
2. Bekatul
(dedak)
3. Air
4. Alkohol
96 %
5. Isolat
(bibit) Jamur Trichoderma
Cara
Perbanyak Trichoderma
1. Campurkan
media (sekam dan Bekatul) dengan perbandingan 1 : 3 dalam bak plastic.
2. Berikan
air kedalam media tersebut kemudian aduk sampai rata.
3. Tambahkan
air sampai kelembaban media mencapai 70 % (dapat di cek dengan meremas media
tersebut, tidak ada air yang menetes
namun media menggumpal)
4. Masukkan
media kedalam kantong plastik.
5. Siapkan
dandang sabluk untuk menyeteril media
6. Isi
dandang sabluk dengan air sebanyak 1/3 volume dandang.
7. Masukkan
media kedalam dandang sabluk.
8. Sterilkan
media dengan menggunakan dandang sabluk selama 1 (satu) jam setelah air
mendidih sterilisasi diulang 2 (dua) kali, setelah media dingin sterilkan
kembali media selama 1 jam. Sterilisasi
bertingkat ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih dapat
bertahan pada proses sterilisasi pertama.
9. Tiriskan
media didalam ruangan yang lantainya telah beralas plastik. Sebelum digunakan
semprot alas plastik menggunakan alcohol 96 %.
10. Ratakan
permukaan media dengan ketebalan 1 – 5 cm.
11. Semprot
media dengan suspensi jamur Trichodema (Isolat jamur Trichoderma yang telah
dilarutkan kedalam air, 1 (satu) isolat dilarutkan dengan 500 ml air.
12. Tutup
dengan plastik lalu inkubasikan selama 7 (tujuh) hari. Ruangan inkubasi
diusahakan minim cahaya, dengan suhu ruangan berkisar 25 – 27 derjat Celsius.
13. Amati
pertumbuhan jamur Trichoderma, jamur sudah dapat dipanen setelah seluruh
permukaan media telah ditumbuhi jamur Trichoderma, (koloni jamur berwarna
hijau)