Tanaman
Pisang telah menjadi andalan petani di aceh, tanaman pisang digolongkan ke
dalam golongan tanaman Pangan, kebutuhan pisang untuk pasar aceh dan Sumatra
Utara sangat tinggi sehingga banyak patani mau menanam pisang, disamping
menguntungkan juga mudah dalam memasarkan hasil panen. Gerakan budidaya tanaman
pisang telah di galakkan di kabupaten Pidie sejak tahun 1990 s/d 2005 telah
menjadikan kabupaten Pidie Sebagai Setral Pisang Barang di Propinsi Aceh,
gerakan tersebut menuia sukses besar ditandai dengan semakin luasnya hamparan
kebun pisang yang bisa kita lihat di kawasan kaki gunung selawah atau tepatnya
dilintasan Jalan Nasional Banda Aceh Medan. Setiap hari ribuan tanda pisang
keluar dari cental pisang desa Blang Putek Kecamatan padang Tiji Kabupaten
Pidie, ratusan Juta Rupiah Uang Mengalir di desa Kecil di Pinggir kaki Gunung
selawat tersebut, kini harapan para petani desa Blang Putek dan desa sekitarnya
sudah mulai pupus akibat tanaman Pisang mereka di serang oleh Penyakit Layu
Bakteri penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Pseudomonas solanacearum kini nasip
yang sama juga menimpa petani di kabupaten lain. Akibat dari serangan Penyakit
tersebut telah menghambat suplai pisang untuk Home Industri Keripik di
Kabupaten Bireuen. Kami terpaksa menaikan harga keripik karena susahnya
mendapatkan pisang kami terpaksa membeli pisang dari Kabupaten Aceh Timur dan
Propinsi Sumatra Utara demikian dijelaskan oleh M.Ali atau lebih akrap dengan
sapaan Babe Ali yang memiliki Usaha Keripik Ali Mandiri.
Berikut ini
beberapa kutipan Berita tetang Serangan Penyakit layu Bakteri :
Puluhan
hektar tanaman pisang di tiga gampong Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Blang
Mangat, Kota Lhokseumawe, terserang hama layu fusarium dan layu bakteri.
Akibatnya, para petani etempat mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena
gagal panen. Masing-masing di Gampong Blang Poroh, Lhok Mon Puteh, Kecamatan
Muara Dua, dan Gampong Jeulekat, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. (www.rakyataceh.com)
Warga Aceh Tamiang terancam kesulitan mendapatkan pisang. Pasalnya 395 hektare
lahan tanaman pisang di kabupaten itu terserang bakteri penyakit layu dan
bakteri penyakit darah. Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2006. (http://serambinews.net).
Ratusan
hektar areal pisang di Provinsi Aceh kini terancam Fusarium dan Penyakit Darah.
Diperkirakan lebih dari 70 persen areal pisang di tiga kabupaten Provinsi
Aceh (Kab. Pidie, Bireuen dan Aceh Tamiang) kini terserang dengan stadia berat
sampai ringan, terutama pisang kepok, pisang monyet, siem dan barangan. Akibatnya
ratusan hektar tanaman pisang (http://nad.litbang.deptan.go.id)
Gerakan – gerakan pengendalian banyak telah
dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian Masing – masing kabupaten,
tetapi hal ini kurang berhasil karena belum dapat menekan populasi penyakit
layu bakteri yang terus meningkat